Jumat, 30 Oktober 2015

Tahun Baru (Hijriah) Ngelayap ke Pantai Jatimalang

Banyak diantara readers yang masih melempem, ngantuk, enggan beranjak dari kasur akibat nonton wayang semalam suntuk, kungkum di kali; kolam; pemandian ada juga yang menuju pantai untuk menikmati tradisi larung ataupun ikut pengajian pada malam satu Suro; satu Muharram; tahun baru Hijriyah yang jatuh pada hari Rabu, 14 Oktober 2015, kemarin.

"What have you done on last night to celebrate 1st Muharam 1437 Hijri, wish those could make us move away (hijrah) from worst being better and more"

Sengaja tidak bergadang hingga larut malam, saya putuskan untuk tidur lebih awal dari biasanya karena paginya sudah ada janji jalan bareng temen ke Pantai Jatimalang, Purworejo setelah dua hari sebelumnya browsing destinasi wisata yang bisa kita pakai buat nge-refresh otak, pengenya di Yogyakarta dan sekitarnya tapi -"Yakin ..., gak bakalan rame ?" ini jadi alasan kedua setelah alasan pertama cuma pengen nyicipin sea food di pantai yang terkenal hasil lautnya secara Pantai Jatimalang adalah pantai nelayan layaknya Pantai Depok, Bantul.

purworejokab.go.id
Sempat ragu -"jadi, enggak, jadi, enggak, jadi ... sajalah!!!" setelah baca berita "Anggaraan Pembangunan Pantai Jatimalang Dicoret" namun tekad sudah bulat, keinginan buat ngebuktiin kalau komentar ini gak bener


Iseng-iseng berhadiah sambil jalan nambah pengalaman biar gak melulu di Yogyakarta biar makin tahu & kenal pariwisata apa saja yang ada di kota tetangga. 

Sebenarnya banyak tujuan wisata yang bisa dikunjungi di kota berslogan BERIRAMA (Bersih Indah Rapi Aman Makmur) seperti : 
  1. Pantai Ketawang, Jatimalang, Keburuh
  2. Goa Selokarang, Goa Seplawan
  3. Air Terjun Curug Muncar
  4. Sendang Sono
  5. Alun-alun Purworejo


Karena tidak ada persiapan yang mumpuni & gak mau rugi, wisata kali ini cukup ke Pantai Jatimalang dan menikmati sore di Alun-alun Purworejo.

Yogyakarta-Jatimalang bisa ditempuh dengan sepeda motor lebih kurang satu jam setengah ataupun kereta api hampir dua jam. Kami memilih menggunakan sepeda motor biar gampang ngatur waktunya dan mau kemana saja tujuan wisatanya.

Perjalananya menyenangkan karena tidak terlalu banyak kendaraaan malahan terlalu lengang, suasana-nya pun menyejukan karena banyaknya pohon di sisi kanan & kiri jalan, sampai tulisan ini dibuat saya baru tahu kemaren saya melewati jalan nasional padahal bisa juga ditempuh lewat jalur alternatif selatan (JL. Daendels), sedikit hambatan ketika memasuki pusat kota Wates karena adanya perbaikan jalan (depan Kampus Ekonomi Univ. Janabadra) tapi itu tak begitu berarti buat saya.

Sepanjang perjalanan saya begitu nggumun (kagum : jawa) dengan bangunan masjid agung yang ada di Kulon Progo (depan handphone stop center) saking nggumunya saya berencana menyempatkan diri untuk sholat sepulang dari Purworejo, -Ya ... !! walaupun halaman depan tampak sepi, gersang penuh dengan daun berjatuhan tapi bagi saya yang namanya Masjid itu menyejukkan saat kita beribadah dan berdoa di dalamnya *ini belum kesampaian.

Tidak perlu takut nyasar tinggal gunakan GPS atau papan petunjuk jalan yang bisa memandu reader untuk sampai tujuan, sedikit membingunkan sewaktu memasuki kabupaten Purworejo tidak terlihat oleh saya arah menuju Pantai Jatimalang yang ada arah menuju Purwodadi -"Apa ......, Purwodadi !!!" karena sepengetahuan saya Purwodadi cuma ada satu setelah Sragen yang ber-ibukota di Grobogan tapi Purwodadi ini salah satu kecamatan di Purworejo, untung saja ingatan saya kuat kalau Pantai Jatimalang itu ada di kecamatan Purwodadi jadilah saya memilih arah tersebut.

Jalan menuju pantai sudah bagus walau ada beberapa jalan yang masih dalam perbaikan, yang bikin nggumun lagi biasanya kalau masuk ke daerah pantai akan terlihat sungai dan pohon kelapa, tapi yang saya lihat hamparan ladang yang dipenuhi tanaman melon dan semangka pasca panen dan areal persawahan #dagdigdug takut salah jalan saya bertanya dengan warga yang mengatakan "arahnya sudah benar tinggal ikuti papan petunjuk saja mas".

"Alhamdulillah"

Tepat jam sebelas siang saat cuaca panas-panasnya dan matahari berada di atas kepala sampai juga saya di Pantai Jatimalang hanya dengan lima ribu rupiah perorang, reader bisa menyusuri pantai sambil mengabadikan beberapa spot yang bisa dijadikan bahan buat postingan ini, walau dalam hati bergumam -"Gilak ... foto-foto, jalan-jalan di pantai siang bolong"




ini fotografernya

ini pemeran utama




TPI (tempat pelelangan ikan)
Pantainya sama dengan Pantai Depok, Bantul pasirnya, suasanya, anginya, ombak, pohon-pohon, kapal nelanya-nya yang membedakan hanyalah kolam-kolam dari terpal plastik berwarna-warni yang dijadikan tempat mandi untuk anak-anak, serta payung-payung yang bisa disewa untuk berteduh -"Worth it to try-lah".

Setelah puas foto sana-sini, waktu makan siang tiba karena gak mau ribet dengan tawar-menawar dan pilih-pilih mana seafood yang fresh dan engga dengan alasan gak ada yang berpengalaman sih, padahal disinilah kesenangan menyantap sea food dimulai dari pilih, beli, masak, makan -"ya .... sudahlah" percaya sama yang punya warung makan saja tinggal pilih menu apa, saking banyaknya warung makan pilih warung "Yu Yem" atas rekomendasi sakaran.com. Warungnya bersih banyak mobil *ternyata cuma parkir #Lol tidak lama setelah kita pesan ternyata banyak yang datang juga dan ternyata emang bener warung makan ini juara di rumah makan ini bisa juga memakai sistem beli mentah dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dimasak dengan hitungan kilo -"Samakan dengan di Pantai Depok?" 

Tiga piring nasi putih (porsi dikit), kepiting saus asam manis pedas, cumi goreng tepung krispi (salty-banget), tumis kangkung (porsinya mantab), kelapa muda utuh (yang bikin saya jatuh cinta), Sprite dan soda gembira total lebih kurang SERATUS LIMA PULUH LIMA RIBU rupiah bagi saya murah.

Sholat udah -"kenyang ..., yakin sumpah !!" perjalanan menuju Alun-alun Purworejo next time saja ya, jam kantor udah kelar gak enak sama OB-nya karena lembur gak dibayar #lol 

8 komentar:

  1. Di Purworejo ada loh pantai yang ada mercusuarnya :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin lain kali, mas bakalan nyari-nyari lagi -thnk you

      Hapus
  2. Jd kange ke pantai berjemur2 hore hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo, Om Cumi - saatnya meremajakan kulit dengan berjemur :D

      Hapus
  3. ngga pernah bosen sedikitpun kalau men kepantai apalagi disaat matahari terbenam dan terbit. keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. klu saya gak bosen karena pantai itu isinya air (demen main air) *heheh

      Hapus
  4. Wow indahnya. Sayang sekali Pontianak tidak ada pantai. Kalau Water Front sih ada. Hiehiehie. Pantai yang terdekatnya hanyalah di Pantai Kijing atau Pantai Pasir Panjang dan itupun adanya di luar kota

    BalasHapus
    Balasan
    1. bersyukur saya, di YOG & sekitarnya dekat dengan pantai dan tempat wisata air - thnk's Mas Asep for visiting - next maen ke Yogyakarta & Purworejo buat berjemur :D

      Hapus