Minggu, 03 Juli 2016

Momen Ramadhan (Yang) Tak Terlupakan

Aroma lebaran ---saya lebih tertarik untuk menyebutnya lebaran (hanya) sebatas tradisi dan perayaan. Sudah tercium di kota budaya sekaligus kota pelajar Yogyakarta.

H-5 kendaraan dengan nopol A-Z sudah terlihat di jalanan kota. Tak kalah ramai pusat perbelanjaan : pasar, mall, toko, department store dibanjiri pembeli yang ingin memborong, sekedar melihat atau berburu potongan harga untuk membuat lebaran semakin berkesan. Meriah.Wah. Indah.

Saya cukupkan intro-nya. Tamu agung (Ramadhan) belum terlewatkan (ditulis, 3 Juli 2016) masih ada beberapa hari tersisa untuk beramah-tamah; bercengkrama (agar) kelak saat berpisah Ramadhan meninggalkan kesan-pesan-catatan-pengalaman tak terlupakan yang membuat (rasa) ingin berjumpa lagi di tahun berikutnya.

"Marhaban ya ... Ramadhan".

Begitulah tamu agung ini diserukan satu bulan sebelum kedatangan. Semua muslim berlomba untuk menjemput dan menjamu dengan apa yang dimiliki sebaik-baiknya. Namun (kebanyakan) hanya nge-hype diawal. Rutinitas ditengah. Malas diakhir. Ya ... !!! Kurang lebih seperti itu-lah.

Walaupun seperti itu-lah, banyak momen; hal-hal sepele & konyol yang ditunggu ataupun terjadi (spontan) saat Ramadhan ---pastinya akan dirindukan--- diantaranya :
1. Makan sahur. Kebayang-kan kalau puasa gak pake sahur hasilnya bedug Magrib dimajuin jadi bedug Dzuhur (puasa setengah hari). Berkesan banget awal puasa malas bangun. Pas bangun udah keburu imsa' (hanya) sempat nelan ludah; makan tergesa-gesa; full-eating without drinking; gak sempet makan sahur sama sekali ---momen awal Ramadhan.

2. Setelah Matahari terbit sampai iftar (waktu buka puasa) nahan haus dan lapar. Saking cemas (takut batal puasa) sesekali meludah ---takut ludah tertelan dan puasa batal ---maklum newbie.

3. Masih nungguin iftar. Semua hobi digelutin : baca buku, main game, memancing, browsing, sleeping ... (tidur=ibadah) sampai boring.

4. Sering ngeliatin jam yang (berasa) lambat jalanya ---karena dilihat berulang-ulang.

5. Sore hari waktu yang pas buat update status, nongkrong-alay, te-pe-te-pe (tebar pesona) sambil nyari takjil (hidangan berbuka) sama gebetan, teman, cem-ceman, tikungan, bekas pacar (mantan).

6. Nyalain petasan, air mancur & kembang api biar makin greget nyalain "long bumbung" ---meriam dari bambu besar-panjang--- sambil nungguin bedug (Magrib) datang ---entah kenapa di bulan ini Magrib sangat dirindukan.

7. Sholat Isya, Tarawih, Witir berjamaah. Luber minggu pertama Ramadhan. Rapat diminggu kedua. Longgar di akhir Ramadhan lanjut Tadarus (baca Al-Qur'an).

8. Ngisi buku kegiatan dan doa-doa hafalan selama Ramadhan ---biasanya yang masih sekolah (SD, SMP) ---sebagai laporan pertanggung jawaban selama Ramadhan.

9. Pesantren kilat ---sudah jarang saya temui. "Masih ada gak?"

10. Buka bersama bareng teman : TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, Kerja, Client, Sekampung, Sekomunitas . . . (Full-agenda)

11. Menunggu THR ---bagi yang kerja atau nungguin salam tempel dari saudara.

12. Berburu potongan harga mulai dari : Sandang, Pangan, Papan, gadget, barang elektronik, furniture ... .

13. Nukerin uang di Bank, calo, agen penukaran uang ---buat salam tempel ponakan-ponakan di kampung.

14. Saur on the Road

15. Nastar, Castengel, Putri Salju dan biskuit kaleng 'Khong Ghuan' jadi bahan buruan (ibu-ibu) diakhir Ramadhan.

17. Harga sayur, bumbu dapur, daging dan kebutuhan lain mendadak meroket.

18. Iklan Sirup, margarin, biskuit di mana-mana (hampir disemua layar kaca)

19. Persiapan mudik buat yang merantau (antar kota, antar propinsi, lintas negara). 'Live report arus mudik & balik' jadi program wajib mulai H-7 sampai H+7

20. Sidang Isbat penentuan Idul-Fitri (yang) sering kali berbedah antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiah.


Semua tadi adalah keseruan Ramadhan yang susah nge-feel kalau dipindah di bulan-bulan lain (sesuai perhitungan kalender Islam).

Keseruan-keseruan itu semoga bisa jadi memoar (tanpa mengurangi niat, ke-khusyu'-an dalam beribadah di bulan Ramadhan).

Hayo ... ? Jaga baik-baik yang udah reader dapatkan di bulan Ramadhan. Jangan, selesai Ramadhan udah liar kaya' Syaiton.
"Ups. . . , mereka ikutan Lebaran"

Mumpung masih bulan syawal lanjutin puasa Syawal-nya agar ibadah makin sempurna.

"Taqabbalallahu Minna Wamingkum, Taqabbalallahu Yaa Karim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar