Perjalanan ke Malang untuk kali ke-2 sungguh menyenangkan dikarenakan beberapa 'spot' yang belum saya kunjungi dan 'event' yang terlewatkan kala itu ---seakan semua dendam terlampiaskan--- belum dinikmati.
Malang kota bunga ---karena saking banyaknya taman bunga yang bisa dikunjungi di kota ini. Saya terkesan dengan : suasana, pesona, kuliner, ... . seakan membawa saya larut dan ikut hidup di dalamnya.
"Nggumun ... wajar-lah ... !!!" Buat saya yang jarang jalan-jalan (nunggu perdin a.k.a gratisan) tidak saya sia-siakan, untuk menumpuk pengalaman dan membuat ceritera yang bisa dibagikan kepada yang (mungkin) penasaran dengan kota yang terkenal akan kelezatan apel-nya.
"Gloomy Thursday" hal yang saya nikmati. Dingin menusuk, hawa dingin yang bikin ngantuk, ditambah aktivitas kota "Batu Malang" yang masih malas. Pasir dan kerikil jalan (baru) aspal Batu-Malang Kota seakan tak rela digilas roda mobil travel yang saya tumpangi ---seakan tumpah ruah di atas atap mobil dan menimbulkan bunyi gaduh--- membuat saya enggan tidur lagi ---padahal (benar) tidak bisa tidur. Kala itu masih Subuh tapi langit sudah terang benderang membuat saya cemas (tertinggal waktu sholat) padahal masjid besar nan-megah berjajar tidak berjauhan ---tetapi apa daya saya tidak bisa berhenti seenaknya.
Pukul lima lebih empat puluh lima menit, sampailah di penginapan tujuan. padahal semenit yang lalu sempat ragu, grogi, cemas mendekati bingung ---karena tidak mengetahui alamat tepat penginapan. Untung ingatan saya cemerlang ---walaupun kepala serasa melayang karena insomnia semalaman--- masih hafal dengan rute, suasana, letak dan lokasi penginapan. Paling tidak dapat meredam pertanyaan penumpang lain yang sudah gak sabaran sampai tujuan (karena mengantar sampai tujuan yang tidak tahu alamat tepatnya membutuhkan waktu) sungguh pengalaman di luar dugaan.
Walaupun kamar masih berantakan, saya letakan tas punggung yang beratnya (hampir) setara dengan satu sak semen; menunaikan sholat dan merebahkan diri dalam ketidak sadaran walaupun hanya satu setengah jam sudah bisa membuat otak saya kembali cemerlang.
Pukul delapan tepat, teman kantor datang (Mbk Metha, Mbk Rhezi, Mas Tanto). Banyak yang ingin saya obrolkan dan kerjakan di Malang, sampai akhirnya kita memutuskan untuk JJM (Jalan jalan malam) ke Batu Malang yang "Brrrrrrrr ... .!" poool ademnya. Saking semangat rasa lelah hilang ---walaupun akhirnya datang keesokan pagi-nya--- perjalanan empat puluh lima menit (dalam kondisi macet) cukup melelahkan, akan tetapi terbayar dengan megah dan semaraknya Album.
Beragam kuliner dijual di sini hingga larut malam. Play ground (taman bermain anak) tersedia ditambah dengan "Wheel fairies" (bianglala) yang harus dicoba dengan harga (cuma) tiga ribuan saja.
Sampai "Album" (Alun Batu Malang) langsung antri paling belakang, buat icip "Tansu" (Ketan susu) yang sudah melegenda. 'Pos Ketan' nama tempatnya ada dua : yang kecil tapi ruuuaaameeee tepat di depan Album, satunya di Jalan Batu Malang, karena pelayan-nya cekatan antri segambreng-pun bukan perkara panjang : pilih menu, pesan, bayar, ambil nomor meja, makan, pulang.
Ki-Kan (Rhezy, Tanto, Metha, Omen) |
Hatrick Shoot |
"Sempitnya warung ini, Bang. Serasa ade pengen pingsan."
Tempat duduk terbatas, kalau mau berlama-lama jangan di sini ---gak enak sama yang lain (antri juga). Harga ketan mulai dari 5rb-15rb untuk durian. Saya pesan yang standard KSJ (Ketan Susu Keju) kalau gak salah ---pengenya ketan susu nangka, tapi nangkanya lagi gak musim. Minuman pilih beras kencur ---biar badan pegel jadi seger--- yang lain pilih 'Coffee mix" iklan banget-kan, minuman dihargai mulai dari 3rb - 8rb.
Ketan Susu Keju |
Biar enak makan sambil ngobrol ngalor-ngidul, kita pinjem bangku tukang jualan sosis bakar dengan tebusan empat tusuk sosis jumbo, "Gile ... !" gedhe banget bang tapi sayang kayak makan angin, kurang padet dan bumbunya gak manteb kerasa dipinggir aja". Selain sosis pesan juga crab stick saya yakin ini crab bohongan, "wkwkwk ... ." total 80rb.
Sebenarnya saya pengen nyoba yogurt dan susu diwarung depan Pos Ketan, tapi gak enak (karena semua dibayar). "Thank's, Mbk Metha".
Puas makan lanjut masuk Album, "udah sempet baca Wheel fairies di atas, kan ?". Dengan perasaan takut kita coba berempat. Rasanya adrenalin dinaikin dikit-dikit , per-level seiring putaran jarum jam : 15 menit pertama, kedua, dst.
Foto-foto dulu yuk, barengan apel abadi yang susah habis digerogoti pakai gigi. Selanjutnya foto-foto ganteng, suka-suka gue, yang belum nyobain yag ..., butuh teman bisa ajak saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar