Awal tahun ini. "Entah", kapan tepatnya. Saya mulai tertarik untuk melahap lembar-demi-lembar buku tanpa memperdulikan buku genre apa yang saya baca ---yang penting saya disiplin dan rajin membaca. Novel (fiksi, non-fiksi), biografi, sejarah, pendidikan, ... semuanya saya baca. Padahal 'membaca buku' bukan resolusi tahun ini. Alih-alih tersugesti untuk mencegah pikun karena faktor usia, tetapi (secara) spontan ketertarikan membaca muncul hingga menjadi sebuah kebiasaan malah sekarang tercatat sebagai hobby pada lembar riwayat hidup saya.
sumber : hereisfree.com |
Ngomongin buku memang tidak akan pernah habis. Tahun semakin bertambah semakin banyak pula penulis-penulis muda yang mulai merintis dan meng-explore kemampuan menulis hingga (dapat) menerbitkan buku. Seperti tidak mau kalah bersaing, penerbit baru juga bermunculan membaca peluang pasar.
Kutipan diatas mungkin bisa readers gunakan sebagai motivasi awal sebelum menentukan bacaan apa yang tepat. Ingat best seller belum tentu tepat, bagus menurut teman belum tentu bagus untuk anda, tebal belum tentu membosankan, karena setiap orang punya pilihan.
Sekarang, setiap bulan saya berusaha menyisihkan penghasilan bulanan untuk membeli minimal satu buah buku untuk menjaga hobby yang masih dini saya geluti agar tidak menguap begitu saja dan secara tidak langsung koleksi buku-buku saya bertambah. Lumayan, bisa dipakai buat "mas kawin" atau "warisan buat anak", kelak.
Walaupun (sering) mengalami dilema ---lebih tepatnya terlalu sering mengalami dilema--- ketika membeli buku. Semua pasti ingin mendapatkan buku sesuai keinginan dan tak sabar untuk membacanya sampai bagian terakhir.
Sampai dirumah ternyata buku yang dibeli tidak sesuai harapan; baru setengah halaman dibaca isinya tidak sesuai dengan judul. Namun, dengan memilih : penulis, penerbit, rekomendasi teman, sinopsis, daftar isi, design (cover) dan ilustrasinya bisa menjadi tips readers sebelum membeli buku.
Membaca buku awalnya menjadi kegiatan yang (cukup) membosankan dan (sangat) memberatkan karena harus membuka lembar-demi-lembar padahal sudah penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh sebuah buku.
Dari sini saya mulai berpikir untuk menemukan cara agar bisa menuntaskan buku-buku yang saya baca dengan cepat, namun berbekas. "Ya", fokus, disiplin, konsisten, rajin yang membuat kemampuan baca saya meningkat. Biasanya, (kurang lebih) lima ratus halaman saya tuntaskan dalam satu bulan, coba ditingkatkan menjadi seminggu atau dua minggu ---akhir-akhir ini, saya sering ke perpustakaan daerah atau propinsi setelah pulang kantor untuk sekadar membaca dan meningkatkan kemampuan membaca.
"Mulailah dengan memilih buku yang mengulas hobimu"
Kutipan diatas mungkin bisa readers gunakan sebagai motivasi awal sebelum menentukan bacaan apa yang tepat. Ingat best seller belum tentu tepat, bagus menurut teman belum tentu bagus untuk anda, tebal belum tentu membosankan, karena setiap orang punya pilihan.
Sekarang, setiap bulan saya berusaha menyisihkan penghasilan bulanan untuk membeli minimal satu buah buku untuk menjaga hobby yang masih dini saya geluti agar tidak menguap begitu saja dan secara tidak langsung koleksi buku-buku saya bertambah. Lumayan, bisa dipakai buat "mas kawin" atau "warisan buat anak", kelak.
Walaupun (sering) mengalami dilema ---lebih tepatnya terlalu sering mengalami dilema--- ketika membeli buku. Semua pasti ingin mendapatkan buku sesuai keinginan dan tak sabar untuk membacanya sampai bagian terakhir.
Sampai dirumah ternyata buku yang dibeli tidak sesuai harapan; baru setengah halaman dibaca isinya tidak sesuai dengan judul. Namun, dengan memilih : penulis, penerbit, rekomendasi teman, sinopsis, daftar isi, design (cover) dan ilustrasinya bisa menjadi tips readers sebelum membeli buku.
Membaca buku awalnya menjadi kegiatan yang (cukup) membosankan dan (sangat) memberatkan karena harus membuka lembar-demi-lembar padahal sudah penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh sebuah buku.
Dari sini saya mulai berpikir untuk menemukan cara agar bisa menuntaskan buku-buku yang saya baca dengan cepat, namun berbekas. "Ya", fokus, disiplin, konsisten, rajin yang membuat kemampuan baca saya meningkat. Biasanya, (kurang lebih) lima ratus halaman saya tuntaskan dalam satu bulan, coba ditingkatkan menjadi seminggu atau dua minggu ---akhir-akhir ini, saya sering ke perpustakaan daerah atau propinsi setelah pulang kantor untuk sekadar membaca dan meningkatkan kemampuan membaca.
Itulah, untuk kali kedua saya tertarik dengan benda yang bernama buku ---kamus, komik, dongeng, tabloid, majalah pernah jadi teman saya waktu SD sampai SLTA. "Buku jendela dunia", memang begitu faktanya. Bagi saya (sekarang) buku adalah teman terbaik untuk membunuh waktu luang daripada harus merenungi : nasib, kemalangan, kesepian, rasa bosan dan galau akut yang tak berujung. Jangan lupa buat Add Profile "good read" saya @rohmaneffendi. Jadikan buku sebagai sumber ilmu pengetahuan, sebagai hiburan, sebagai kegemaran, pembentuk karakter dan kepribadian.
"I've been trying to move someone, but i've been starting to love something (books)" by omenboyo
Biasanya kalo aku baw buku untuk dibaca kalo berpergia :-D
BalasHapusitu bagus juga, mas --- buku selesai, tujuan sampai
HapusKalau ane biasanya umat umatan sih mas, pas semangat gitu ya pol polan sama buku, tapi pas down kayak gini ya bukunya pada terbengkalai. Hehehe
BalasHapusumat-umatan (istilah baru buat saya) "moody" begitu , Mas :D ---sama mas, penyakit sejuta umat Indonesia umat-umatan kalau baca buku
Hapusmantap mas buku atau kitab memang jendela dunia... mungkin dalam hidup sekali ini kita butuh baca Buku Al Quran mas hehe biar makin hidup semangat... iqro.. bacalah maka kita akan tahu yg gak kita tahu ams mantap dah pesen Allah ini...
BalasHapusitu buku utama (al-Quar'an) yang harus di baca sesering mungkin ---thnk you, Mas Angki
Hapus