Tahu gimbal. Makanan tradisional aseli kota Semarang yang bikin penasaran untuk dicicipi. Dari segi bahan (sangat) menyehatkan : rajangan kol mentah , tauge, tahu putih (digoreng setengah matang), potongan bakwan, gimbal udang, telur disiram dengan bumbu kacang (agak encer) dengan citra rasa yang khas (menggunakan petis udang) dengan pelengkap berupa : kerupuk, ketupat, lontong atau nasi (sumber : Wikipedia )
Seingat saya, ini kali kedua menikmati kuliner khas Semarang ini ---walaupun belum pernah icip-icip di kota asalnya, mungkin suatu hari akan saya coba. Dari artikel ini saya ingin me-review warung makan "Tahu Gimbal" di Yogyakarta dua sekaligus.
1. Tahu Gimbal Pak Yono
Tahun 2008 (kalau tidak salah ingat) saya mengunjungi warung tahu gimbal (tidak bernama) ini untuk kali pertama. Terletak dipinggir Jalan Tentara Pelajar, Jetis, Yogyakarta di sebelah utara Bank BPD DIY dijajakan dengan gerobak penuh dengan bahan baku tahu gimbal, satu penggorengan untuk memasak bahan ---tahu gimbal dibuat saat dipesan--- menggunakan 'terpal' warna biru sebagai tenda dan beberapa kursi untuk pelanggan yang ingin makan di tempat.
Beberapa kursi plastik yang berjajar dibelakang gerobak dipenuhi pengunjung yang rela antri dengan sabar untuk mencicipi sepiring penuh tahu gimbal yang terdiri dari : potongan bakwan, kol, tauge, gimbal udang, seledri, kerupuk udang, telur mata sapi, ketupat disiram dengan bumbu kacang yang ditumbuk kasar bisa juga request sambal bagi penyuka pedas. Gak rugi ... ! walaupun antrian panjang, semua bakal terbayar dalam tiap suapan.
Big Portion. Sungguh mengenyangkan. Tidak habis dimakan sendirian (bagi saya). Penjualnya tidak 'medhit' untuk urusan porsi. Pelayannya juga cekatan. Bila tidak ingin menunggu lama jangan datang pada jam makan siang karena antrian akan semakin panjang.